Pemerintah India telah memperkenalkan prosedur operasi standar (SoP) untuk skemanya, di mana koperasi seperti NAFED dan NCCF akan mengadakan perjanjian dengan penyulingan untuk jaminan pasokan jagung seharga ₹2,291 per kuintal untuk produksi etanol.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan dukungan harga minimum (MSP) bagi petani jagung, sekaligus menyediakan pasokan bahan baku yang aman dan tidak terputus kepada penyulingan, sehingga mengurangi volatilitas harga bagi kedua belah pihak. Perjanjian pertama berdasarkan skema ini diharapkan ditandatangani antara penyulingan di Chhindwara, Madhya Pradesh, dan NAFED pada hari Senin.
Sasaran pemerintah adalah meningkatkan pencampuran etanol dengan bensin, yang mencapai 12 persen pada Tahun Pasokan Etanol (ESY) 2022-23 dan menargetkan 15 persen pada ESY 2023-24. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempromosikan biofuel, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi tagihan impor minyak mentah, yang berjumlah lebih dari $157 miliar pada FY23.
Berdasarkan SoP, NAFED dan NCCF akan terlibat dalam kontrak pasokan dengan penyuling, yang mencakup harga, kuantitas, lokasi pasokan, dan syarat dan ketentuan komersial lainnya untuk ESY.
Harga jagung untuk ESY 2023-2024 telah ditetapkan sebesar ₹2,291 per kuintal, termasuk semua biaya pengadaan dan margin lembaga. Selanjutnya, untuk memotivasi petani agar berpartisipasi, koperasi akan mendaftarkan petani dan berkoordinasi dengan penyulingan untuk memenuhi permintaan jagung.
Dengan target mencapai 20 persen pencampuran etanol dengan bensin pada tahun 2025, pemerintah memprioritaskan penggunaan jagung sebagai bahan baku produksi etanol. Hal ini sangat penting karena produksi tebu diperkirakan akan terkena dampaknya, sehingga mendorong pemerintah untuk fokus pada peningkatan produksi jagung.
Untuk mendukung inisiatif ini, perusahaan pemasaran minyak sektor publik (OMC) telah mengumumkan insentif sebesar ₹5,79 per liter (tidak termasuk GST) untuk etanol yang bersumber dari jagung, sehingga menaikkan harganya menjadi ₹71,86 per liter untuk ESY 2023-24.
Secara keseluruhan, skema ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempromosikan sumber energi berkelanjutan, mendukung petani, dan mengurangi ketergantungan pada minyak mentah impor, sehingga menandai langkah maju yang signifikan dalam sektor energi dan pertanian India.